Siapakah
yang berulang tahun hari ini ?? :D …
Mungkin diantara kalian ada yang berulang tahun hari ini,
yang berulang tahun hari ini pasti gag hanya satu dua orang aja di seluruh
dunia , tapi banyaaaakk …hehe. Maka dari itu aku ucapin selamat yahh bagi kamu
– kamu yang berulang tahun hari ini. Wish you all the best J
Hari ini aku sebenarnya bingung mau bikin tulisan apa
yaaahh, tapi karena salah satu temen aku ulang tahun hari ini, aku jadi
terinspirasi ingin membuat sebuah cerpen…
Yyuuuuukkk bacaaaa J
HARI ULANG TAHUN AYAH
Sudah satu
tahun lamanya Cheri ditinggal pergi ayah
kandungnya. Dia sangat merindukan ayahnya dan ingin sekali melihat wajah ayahnya
itu. Usianya hari ini genap 20 tahun. Dia tinggal di sebuah rumah sederhana
berukuran 5 x 7 meter. Tidak ada halaman, hanya ada sebuah pot kecil
bertanamkan tanaman bunga melati yang menghiasi bagian luar rumahnya. Didalam
rumah terlihat ibunya sedang menjahit baju sang adik yang sekarang telah
berumur 15 tahun. Walaupun tanpa kehadiran sang ayah, Agra masih tetap
melanjutkan sekolah sampai SMA. Pekerjaan sang ibu yang hanya menjahit baju
tetangga tak membuat Agra malu. Dia semakin bersemangat untuk menyelesaikan
sekolahnya. Agra adalah satu – satunya adik laki – laki Cheri yang sangat ia sayangi.
Pekerjaan Cheri sekarang menjadi seorang SPG di salah satu mall yang tak jauh
dari rumahnya. Sesekali Cheri pun sering membantu ibunya menjahit baju. Mesin
jahit warisan sang nenek yang sudah sedikit berkarat itu masih berguna untuk
memenuhi kehidupan ibu dan adiknya.
Tiga
tahun yang lalu ayah pamit untuk pergi memenuhi panggilan pekerjaan. Ayah
adalah seorang buruh bangunan yang sangat gigih dan bertanggung jawab. Sesekali
ayah pulang ke rumah membawa sejumlah uang hasil kerja kerasnya beberapa bulan.
Tetapi setahun ini ayah tidak ada kabar, ayah tidak pernah pulang lagi.
Terlontar lah sebuah pertanyaan dari Agra. “ibu, ayah kemana sih ? kok sekarang
gak pernah pulang yaaa ?”, tanya Agra. Itu adalah salah satu pertanyaan yang
selalu ditanya Agra menjelang tidur kepada ibunya. Ibunya selalu tersenyum dan
menjawab, “Agra, ayah kan kerja dan mungkin sekarang ini ayah lagi sibuk jadi
belum sempet pulang. Kamu gak usah khawatir. Kamu banyak – banyak berdo’a aja
supaya ayah selalu dalam keadaan baik disana yahh”, jelas ibunya. Setelah
berdo’a dan memeluk ibu, Agra pun
terlelap dalam tidurnya.
Keesokan
harinya, Cheri sudah bangun pagi untuk memulai pekerjaan sebagai seorang SPG
yang baru satu bulan diterimanya. Walaupun tubuhnya terasa letih, tetapi ia
sangat ulet dan tekun dalam bekerja. Hari ini merupakan hari pertamanya
menerima gaji. Gaji pertama ini ia berikan seluruhnya kepada ibu, karena ia
yakin ibu dapat mengatur lebih baik dari dirinya. Cheri menyampaikan kepada
ibunya bahwa ia ingin mengadakan syukuran atas pekerjaannya itu dan agar
pekerjaannya menjadi sebuah keberkahan untuk dirinya dan keluarga, ia ingin
syukuran diadakan bertepatan dengan ulang tahun ayah yaitu dua hari lagi. Ibu
dan Agra pun setuju. Lalu selama dua hari itu, setelah Agra pulang sekolah dan
Cheri pulang dari kerja mereka mencari kabar dimana ayahnya berada. Rasa
khawatir ibunya mereda setelah mereka pulang dengan selamat. Keingintauan
mereka membuat mereka rela pergi kemana pun untuk mengetahui kemana ayahnya. Pencarian
mereka selama dua haripun membuahkan hasil. Cheri dan Agra akhirnya tau dimana
ayahnya sekarang bekerja. Di hari kedua itu, Cheri dan Agra bertemu dengan
ayahnya. Rasa rindu yang mendalam terobati setelah mereka memeluk ayahnya.
Mereka menanyakan kabar ayah dan mengapa ayah tidak pulang ke rumah lagi.
Ayahnya pun menceritakan bahwa ia belum bisa pulang karena manager disini
menuntut penyelesaian bangunan harus selesai dalam jangka waktu lima bulan
lagi. Mereka pun mengerti. Lalu mereka menceritakan acara syukuran yang akan
diadakan besok. Mereka membujuk dan memaksa ayahnya agar meminta izin satu hari
saja kepada manager. Ayah pun tersenyum dan berjanji untuk mengusahakannya.
Setengah jam berlalu, dengan rasa puas, tenang dan bahagia mereka pulang dan
menceritakannya kepada ibu.
Malam harinya
Cheri tidak bisa tidur, entah mengapa hatinya gelisah. Harusnya dia senang
karena besok ulang tahun ayahnya, tetapi hari ini nampak berbeda ia tidur tidak
seperti biasanya. Lalu ia bangun melihat ke arah jam dinding. Jam menunjukkan
pukul 01.00 pagi. Tiba – tiba ia
merasakan sakit kepala. Dengan tertatih, ia mencoba pergi ke dapur mengambil
segelas air dan obat. Setelah meminum
obat, Cheri mencoba membaringkan tubuhnya dan ia pun tertidur pulas. Jam
menunjukkan pukul 05.00 pagi, seperti biasa ibu bangun dan menyiapkan sarapan.
Hari ini Cheri izin tidak masuk kerja, ia ingin membantu ibunya menyiapkan
syukuran. Agra pun tetap bersekolah seperti biasanya.
Cheri
senang membuat kejutan untuk orang – orang yang dia sayangi, ia membuat kue
ulang tahun kecil untuk ayahnya sedangkan ibunya membuat masakan yang lezat
untuk dibagi – bagikan kepada tetangga. Hari pun menjelang siang, Agra pulang
ke rumah, telah siap semua makanan terhidang diatas lantai beralas tikar. Mereka
tinggal menunggu ayah nya datang. Tak kurang dari setengah jam, ayah pun tiba
di rumah. Mereka senang sekali, mereka memeluk ayah lagi, begitu juga ibu yang
bahagia melihat semua bisa berkumpul bersama seperti ini. Acara pun dimulai,
canda serta tawa menghiasi rumah mereka. Tiup lilin, make a wish , pemotongan
kue sampai dengan pembagian makanan kepada tetangga pun mereka lakukan dengan
sangat bahagia. Tak terasa sudah menjelang malam, Agra dan Cheri merengek agar
ayah menginap sampai besok. Tetapi ayah tidak bisa, ayah hanya diberi izin
sampai malam lalu kembali lagi bekerja. Ibu pun menjelaskan kepada Agra dan
Cheri dan mereka pun sangat memahami pekerjaan ayahnya. Akhirnya ayah pamit
kepada ibu. Cheri dan Agra mencium tangan serta memeluk ayahnya lagi.
Waktu
menjelang tidur pun tiba. Lagi – lagi Cheri tidak bisa tidur nyenyak. Dia
merasa aneh pada dirinya. Dia pun pergi ke dapur untuk minum obat dan baru bisa
tidur setelah meminum obatnya itu. Pada pagi harinya, saat Cheri dan Agra ingin
beraktivitas seperti biasanya. Tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu sangat
keras memanggil - manggil nama ibu. Ibu pun membukakan pintu dan terlihat Pak
Dirham seorang kenalan ayah datang dengan napas terengah – engah. Ibu langsung
menanyakan apa yang terjadi. Pak Dirham menceritakan bahwa ayah mengalami
kecelakaan. Ayah tertiban besi saat menggali lubang. Kepalanya mengeluarkan banyak
darah karena pada saat itu ia tidak menggunakan helm pengamannya dan sekarang
sudah ada di ruang gawat darurat. Serentak semua terkejut, tanpa berpikir panjang
mereka pergi ke rumah sakit.
Isak
tangis ibu, Cheri dan Agra bertambah ketika melihat ayah yang terbaring di
rumah sakit dengan masih keadaan koma. Cheri tidak bisa berkata apapun lagi, ia
hanya memeluk ibu dan adiknya dengan tubuh lemah tak berdaya. Dua hari ayah
masih dalam keadaan koma. Tidak ada satu pun yang beranjak dari rumah sakit
meninggalkan ayah. Tidak ada keceriaan dalam raut wajah mereka. Setelah berjam
– jam lamanya dokter pun akhirnya mengatakan bahwa ayah tidak bisa
diselamatkan. Mendengar kabar itu, lalu ibu pingsan. Cheri dan Agra membawa ibu
pulang dan Pak Dirham serta tetangga mengurus pemakaman ayah. Ibupun terbangun
dan masih dalam keadaan shok. Tetapi ibu mau mengantarkan ayah ke pemakaman.
Mereka pun ikut ke pemakaman dan menyaksikan ayah yang akan pergi selamanya
dalam kehidupan mereka. Sosok ayah yang tangguh dan bertanggung jawab membuat
mereka tidak akan pernah lupa dan akan terkenang di hati selalu dan selamanya.
Yang terpenting mereka ikhlas dengan semua hal yang terjadi dalam hidup mereka,
walaupun orang yang mereka cintai telah dipanggil lebih dulu olehNYA ……………………….
_the end_